Yuk kita tengok history rumah bintang..kenapa sih ko namanya rumah bintang?
Dahulu kala..di jaman bla bla..lho ko malah kayak lagi ngedongeng..
Begini teman-teman..pada mei 2007 saya mengikuti training jarimatika,awalnya sih ga ada niat buka tempat les(ada sih tapi karena merasa sulit terwujud jadi aku tepis dulu niat itu)..tapi tujuan saya hanya jadi guru..malah saya sudah di booking oleh kerabat yang mau buka unit jarimatika. Setelah beberapa minggu kemudian saya berfikir..kalau saya jadi guru..berarti saya harus bertarung dengan kemacetan di Jakarta lagi..ah..bosen! di tambah lagi harus ninggalin anak..oh no..! akhirnya aku kemukakan kepada suami bagaimana kalau kita buka aja di rumah..kebetulan sang ayah punya ruangan kosong…akhirnya nego ortu..oke..boleh..(ya..walaupun saya agak maksa sedikit..dan pastinya dengan bantuan sang mama..thanks mam!). sepertinya langkah ini dipermudah oleh sang Maha pemberi Rizqi..tidak ada hambatan..lancar saja..jadilah resmi membuka..dan langkah selanjutnya adalah marketing..tetapi marketingnya agak terhambat karena azzam di opname di rumah sakit jadi saya blm konsentrasi ke arah marketing….
Pertengahan Juli 2007 kelas coba gratis dimulai..kita mulai menerapkan system reward..yaitu memberikan bintang kepada anak-anak setiap pertemuannya dan bintang-bintang tersebut diakumulasi dari pertemuan ke pertemuan.Tidak ada formula khusus dalam memberi jumlah bintang kepada anak tergantung gurunya.Formula yang pasti adalah kehadiran,yang datang pertama mendapatkan 3 bintang,yang kedua 2 bintang dan yang ketiga 1 bintang dan selanjutnya tidak dapat bintang kehadiran. Ternyata mereka berlomba-lomba untuk hadir lebih awal di tempat les,tetapi diakhir pertemuan belum tentu murid yang datang pertama pasti mendapatkan bintang paling banyak di banding murid lain..karena ketika proses belajar berlangsung mereka punya kesempatan dalam mengumpulkan bintang-bintang yang lebih banyak….
Beberapa minggu berjalan saya coba membelanjakan beberapa mainan ,peralatan tulis menulis di pasar prumpung.lalu saya hargai setiap barang tersebut dengan bintang…missal stiker 25 bintang, kertas file 40 bintang dan lain sebagainya..(tepatnya seperti kita main di timezone,kita dapet karcis-karcis trus kita tukerin karcis-karcis tersebut dengan hadiah-hadiah yang tersedia)karena dahulu baru ada 2 kelas yang berjalan saya menggelar barang dagangan saya tersebut di tengah kelas..Saya berkata kepada siswa-siswa ”Ayo beli barang –barang tersebut dengan bintang yang kalian miliki!” wah..anak-anak pada berebut..beberapa bulan pertama saya baru membelikan barang-barang itu hanya beberapa kali kalau ada uang lebih saja saya beli.
Nah,pada bulan…(apa ya saya lupa kalau ga salah feb 08 atau mar08) saya mulai coba menerapkan system tukar bintang ini menjadi kegiatan wajib bulanan bagi anak-anak..tanpa berpikir panjang dan untung ruginya..saya putuskan penukaran bintang di laksanakan setiap awal bulan dari tanggal 1 – 10 ketika membayar spp.Tujuannya sih pertama agar anak-anak lebih giat belajar dan mengukir prestasi dan di beri reward bintang serta mereka tidak merasa sia-sia dalam mengumpulkan bintang di setiap pertemuan..dan tujuan sampingnya biar anak-anak bayar sppnya tepat waktu..hihi..
Untuk membeli hadiah-hadiah pada setiap bulannya tidaklah murah lho…tapi demi menjaga kepuasan mereka akan bintang yang telah dikumpulkan dan menjaga semangat mereka..kami merelakan kocek kami..tapi makin sering belanja di pasar gembrong alias prumpung saya jadi semakin tahu toko mana saja yang menjual hadiah-hadiah yang termurah akhirnya dengan harga yang semakin bisa ditekan tapi kuantiti barang malah lebih banyak…
Setiap awal bulan pasti bu uchi sang juru admin disibukkan anak-anak menukar bintang mereka dengan hadiah-hadiah yang tersedia..begitulah alasan kami menamakan rumah bintang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar